Purwakarta, [18 Juni 2025] – Sebagai bentuk implementasi pembelajaran berbasis lapangan, Program Studi S1 Geografi Institut Teknologi PLN (ITPLN) menyelenggarakan Kuliah KerjaLapangan (KKL) ke Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata, yang terletak di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa Geografi dan langsung didampingi dosen-dosen Prodi S1 Geografi dengan tujuan untuk memperdalam wawasan tentang pemanfaatan sumber daya alam, khususnya energi terbarukan, serta implementasi kebijakan tata ruang dan pemetaan wilayah.
Secara Geografis, dijelaskan dalam pemanfaatan bendungan terbagi menjadi 3 secara garis besarnya (3 kaskading), yang pertama pemanfaatan dari Saguling, kemudian Cirata dan dibagian yang lebih rendah yaitu jatiluhur. Persebaran distribusi yang dihasilkan oleh PLTA Cirata hingga ke Jawa, Bali dan Madura.
Mahasiswa juga mendapatkan penjelasan mendalam mengenai operasional pembangkit, kontribusinya terhadap bauran energi nasional, serta aspek lingkungan dan sosial yang terkait. PLTA Cirata merupakan salah satu pembangkit tenaga air terbesar di Indonesia, sementara PLTS Terapung Cirata adalah proyek pionir dan terbesar se-Asia Tenggara dalam kategori energi surya terapung.
Para mahasiswa juga melakukan pengamatan terhadap struktur dan lokasi PLTS terapung yang berada di atas Waduk Cirata, termasuk diskusi teknis mengenai potensi spasial, kondisi hidro-klimatologi, serta integrasi pembangkit ke dalam sistem kelistrikan nasional.
dalam penjelasannya, pemanfaatan waduk dari PLTS terapung hanya sebesar 40% dari keseluruhan total luasan dari waduk Cirata. Pemanfaatan waduk yang ada di seluruh Indonesia (192) jika dioptimalkan akan dapat menghasilkan energi baru terbarukan, dan cukup menerangi seluruh wilayah Indonesia.
Dengan terlaksananya KKL ini, Prodi S1 Geografi ITPLN berharap dapat terus memperkuat keterkaitan antara dunia akademik dan industri, serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada aspek energi bersih dan terjangkau (SDG 7). kegiatan kunjungan industri ini sangat menarik untuk dilakukan dan mampu memberikan insight baru untuk para dosen pendamping maupun mahasiswa.