Dalam kunjungan tersebut, Mahasiswa S1 Teknik Sipil diperkenalkan terkait proses pembangunan dan kondisi yang ada di Bendungan Karian. Bendungan Karian adalah tipe urugan batu (rock-fill) dengan inti tegak, memiliki tinggi fondasi ±63,5 m dan panjang puncak ±516 m serta lebar puncak sekitar 10 m. Komponen penting berupa coffer dam sementara, inti clay slurry, sistem riprap sebagai proteksi permukaan, saluran pelimpah (spillway), serta stilling basin di ujung spillway untuk mereduksi energi air luapan. Stilling basin ini mengaplikasikan teori hydraulic jump sesuai penelitian yang bisa menjadi materi kuliah lapangan Teknik Hidrolik.
Bendungan ini dirancang sebagai waduk multifungsi, Irigasi untuk sawah seluas ±22.000 ha di Daerah Irigasi Ciujung, Pengendalian banjir di hilir, dengan kapasitas redaman sekitar 60,8 juta m3 air banjir, Air baku untuk industri dan rumah tangga, melayani Banten, Jakarta Barat, Serang, Cilegon, Kabupaten Bogor, dan Tangerang—dengan intake Karian 5,5 m3/detik serta intake Ciuyah 9,1 m3/detik, PLTMikrohidro berkapasitas sekitar 1,8 MW sebagai pemanfaatan energi terbarukan.
Bendungan Karian adalah studi kasus ideal untuk aplikasi ilmu S1 Teknik Sipil, dari perencanaan, konstruksi hingga operasional. Kunjungan ke sini dapat memberikan gambaran nyata tentang pembangunan infrastruktur air skala besar, integrasi sistem teknik, serta tata kelola dan mitigasi risiko konstruksi. Jadi, kunjungan lapangan ini sangat bernilai untuk memperkaya kurikulum dan persiapan profesional mahasiswa.